Kandidat Capres AS Tak Menarik, Marilyn Manson Pilih Jadi Golput

Kamis, 22 September 2016 - 23:30 WIB
Kandidat Capres AS Tak Menarik, Marilyn Manson Pilih Jadi Golput
Kandidat Capres AS Tak Menarik, Marilyn Manson Pilih Jadi Golput
A A A
LOS ANGELES - Ingar bingar pemilu presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) terus bergema seiring kian dekatnya perhelatan akbar itu. Banyak orang di Negeri Paman Sam yang telah memutuskan untuk memberikan suaranya kepada salah satu calon presiden (capres) yang akan menggantikan tugas Barack Obama itu.

Dua capres yang akan bersaing, yaitu Donald Trump dari Republikan dan Hillary Clinton dari Demokrat, pun terus saling serang di media. Masing-masing tak mau kalah dan terus meraup pendukung.

Tapi, ingar bingar pilpres itu ternyata tak menarik perhatian rocker nyentrik Marilyn Manson. Pada pilpres kali ini, penyanyi bernama Brian Warner itu memutuskan untuk tidak memberikan hak suaranya alias golput.

Manson dikenal memang menjadi sosok golput. Tapi, pada pemilu 2008 lalu, untuk kali pertama dia memberikan suaranya dan memilih Obama. Dukungan kepada Obama itu kembali dia berikan pada pemilu 2012. Tapi, pada pemilu kali ini, Manson tidak mau ikut serta. Mengapa?

“Saya tidak suka kandidatnya, jadi saya memilih untuk tidak ikut pemilu,” ujar Manson kepada Rolling Stone.

Manson menegaskan, keputusannya untuk golput itu bukan berarti dia adalah seorang pengecut. Kebetulan, Manson berasal dari Ohio, yang merupakan swing state atau negara bagian tanpa kecenderungan untuk memilih capres dari Demokrat atau Republikan. Biasanya, swing state ini sangat berpengaruh pada hasil akhir pilpres AS.

“Saya kira itu bukanlah keputusan pengecut. Banyak orang mungkin akan bilang begitu. Saya hanya tidak mau menjadi bagian dari sejarah ini. Dulu, saya memang mau terlibat dalam sejarah sebagai seorang pemilih,” tutur Manson.

Manson yakin, dunia politik telah menjadi kacau balau dengan adanya internet dan kebangkitan media sosial. Menurut dia, faktor itu menyebabkan banyak orang tidak hanya menilai kandidat dari kebijakannya, tapi tiap jengkal informasi tentang kehidupan pribadinya pun menjadi konsumsi publik. Pelantun The Personal Jesus itu tidak yakin kalau dia akan menyukainya.

“Ini adalah panggilan yang sulit karena jika kalian melihat ke belakang pada presiden yang dulu-dulu dan kalian belum cukup tua untuk tahu bagaimana mereka hidup di masanya dan kalian tidak hidup di era yang sangat terpengaruh media dan internet dan banyak opini yang bertebaran, dunia sekarang terlihat kacau lebih dari yang seharusnya,” papar Manson.

Meski begitu, Manson menuturkan akan memilih pejabat public yang punya dua hal di diri mereka, yaitu yang punya lebih banyak karisma dan siapa tertarik untuk memilih mereka. “Dan, tiak satupun dari mereka yang menarik buat saya,” ujar dia.

Pilpres AS akan digelar pada 8 November mendatang. Hingga saat ini, baik Hillary dan Trump terus bersaing ketat di berbagai jajak pendapat.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3532 seconds (0.1#10.140)